Selasa, 29 Mei 2012

Tak Pakai Gelang & Anting, Donnie Merasa Kosong

AKSESORI semacam gelang dan anting merupakan soulmate Donnie “Ada Band” ketika di hadapan publik. Baginya, tak mengenakan aksesori tersebut seperti merasakan sebuah kekosongan. 
Tampil memanjakan penggemarnya, Donnie “Ada Band” memiliki ciri khas yang selalu ditonjolkannya. Selain paras tampan, suara merdu dan sosok maskulin, Donnie pun memancarkan aura lewat pemakaian aksesori seperti gelang dan anting.
Dua aksesori tersebut yang tak pernah absen dipakainya saat manggung atau tampil di hadapan publik. Karena kebiasaan, penggunaan aksesori itu pun menjadi karakter fesyennya. Tak heran, anting yang sempat tak dipakainya beberapa waktu lalu, kini kembali dikenakannya. Apa alasannya?
“Dulu sudah pernah pakai anting juga, tapi sempat enggak dipakai lagi. Nah, kebetulan sekarang mau disesuaikan dengan konsep album baru, jadinya mau saja pakai anting lagi,” katanya saat bertandang ke redaksi okezone di Gedung HighEnd, Kebon Sirih, Jakarta, Selasa (10/4/2012).
Selain anting, Donnie juga gemar mengenakan gelang. Jika tidak mengenakan gelang, ia merasakan ada yang hampa di bagian tubuhnya.
“Gelang memang dari dulu sudah suka pakai. Kalau enggak pakai tuh, kaya ada yang kosong saja di tangan. Bukan karena agar terlihat macho atau apapun, tapi memang sudah kebiasaan,” jelasnya. (ind)
(tty)

okezone

Jumat, 25 Mei 2012

Tanda-tanda Percintaan Anda Normal

Senin, 09 April 2012 | 13:24 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Jika Anda terbiasa dalam hubungan seperti roller coaster dan penuh gairah, lalu tiba-tiba masuk dalam hubungan yang tenang dan baik, Anda pasti bertanya, " Apakah ini normal?" Untuk itu, Ada baiknya melihat pertanda berikut ini.

1. Tidak ada keberatan untuk berteriak

Apakah Anda pernah berada dalam sebuah hubungan yang membuat Anda jadi pendiam? Anda tidak pernah marah ke pria itu karena tidak bisa marah atau takut dia memutuskan hubungan. Jika Anda perlu mengeluhkan sikap dan sifat kekasih macam itu, pikirkan ini: Anda harus sangat nyaman untuk membicarakannya. Anda tidak perlu takut hubungan kalian akan berakhir kalau memang dia peduli padamu. Tidak baik memang untuk menjadi
pemarah, tapi tidak baik juga memendam perasaan. Keluarkan dengan nyaman dan sopan.

2. Anda tidak merindukannya setiap saat

Anda beraktivitas seharian, Anda bekerja, Anda jalan-jalan bersama hingga di sore hari baru sadar: "Oh yeah, Aku lupa, apa yang cowokku sekarang lakukan ya?" Pernyataan itu bukan berarti Anda tidak punya perasaan yang kuat. Jika Anda masih bisa melanjutkan hidup Anda dan sesekali mengesampingkan kekasih dari pikiran Anda, maka itu berarti hubungan kalian tidak menghancurkan hidup Anda.

3. Anda lupa masa susahmu

Di suatu malam, Anda tiba-tiba menangis, berteriak lalu berpikir tidak rasional dan sangat emosional. Tak lama kemudian, Anda pun tertidur. Keesokan harinya Anda terbangun dan sudah lupa apa yang terjadi. Itu adalah pertanda Anda bersama orang yang menerimamu apa adanya. Dia tidak takut karena Anda ketakutan dan tidak memaksamu bertingkah aneh-aneh.

4. Tidak selalu tentang seks

Jika Anda berhubungan dengan seseorang tanpa memaksa untuk berhubungan intim, bukan berarti kalian tidak memiliki gairah seksual. Jika tanpa sentuhan fisik pun kalian berdua tetap bahagia dan tetap ingin bersama, berarti ada yang lebih dalam dari sekadar seks di hubungan itu.

5. Anda banyak terdiam

Terkadang ketika berkencan dan tidak ada bahan, semuanya menjadi diam. Lalu Anda pun mulai cemas dan merasa diabaikan. Itu terjadi dalam hubungan yang tidak memiliki arti. Tapi kalau Anda bisa terdiam dengan kekasihmu, meski tanpa cemas atau khawatir, itu adalah pertanda anda memiliki ikatan yang kuat, meski dalam kesunyian.

6. Kegagalan tak menganggumu

Apakah Anda pernah sadar, jika punya masalah di pekerjaan atau tidak berhasil mencapai targetmu, Anda tidak kecewa berat. Jika situasi ini terjadi, Anda pasti sedang jatuh cinta teramat sangat. Ketika Anda merasakan cinta sejati, Anda menyadari bahwa waktu bergerak cepat sehingga tidak ingin hal-hal yang mengecewakan jadi beban dalam hidupmu.

7. Ada pembicaraan soal mantan kekasih

Jika kalian dapat berbicara panjang lebar soal mantan kekasih tanpa merasa tidak nyaman atau cemburu, maka itu berarti hubungan kalian saling melengkapi.

MADAMENOIRE|DIANING SARI



View the original article here



Peliculas Online

Senin, 21 Mei 2012

Tiga Cara Agar Fitness Makin Terasa

Kamis, 05 April 2012 | 09:55 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Postur tubuh orang berbeda-beda. Karena itu, hanya melakukan satu jenis latihan fitness merupakan sebuah kesalahan. Yang benar, saat berlatih fitness, semua bagian tubuh harus dilatih, meskipun dengan porsi beban yang berbeda. Berikut ini tiga prinsip yang patut dipegang sebelum memilih jenis latihan fitness.

1. Selalu berpikir positif, apapun bentuk tubuh Anda.
Dengan berpikir positif, Anda dapat menerima bentuk tubuh apa pun yang diberikan Tuhan kepada diri Anda. Pikiran semacam ini tak akan membuat Anda berlebihan dalam berolah tubuh.

2. Jadilah pemimpin bagi tubuh Anda sendiri.
Dulu ada ungkapan "dokter terbaik bagi diri kita adalah tubuh kita sendiri". Artinya, Anda harus mengetahui keadaan tubuh Anda sendiri, termasuk postur tubuh, seberapa besar beban yang dapat diterima tubuh dan seberapa jauh jangkauan yang dapat tubuh Anda capai.

3. Pilihlah jenis latihan fitness yang aman dan nyaman.
Jangan memaksakan diri untuk melakukan satu latihan dengan beban di luar kemampuan atau gerakan di luar jangkauan Anda. Alih-alih mendapatkan postur ideal, tubuh Anda malah cedera. Untuk membimbing Anda memilih jenis latihan yang aman dan nyaman, kehadiran pelatih pribadi atau konsultan fisik layak dipertimbangkan.

CHETA NILAWATY | BERBAGAI SUMBER



View the original article here



Peliculas Online

Minggu, 13 Mei 2012

Stres Kronis Sebabkan Alzheimer

Selasa, 10 April 2012 | 16:04 WIB

TEMPO.CO - Kepandaian mengelola stres amat dibutuhkan untuk kesehatan fisik dan mental seseorang. Bila tidak, stres akan berubah menjadi kronis dan menyebabkan penyakit Alzheimer.

Penelitian terbaru yang dilakukan ilmuwan dari San Diego of School of Medicine tentang stres menunjukan bahwa stres kronis menyebabkan produksi dan akumulasi protein tau pada sel-sel otak tikus. Protein tau adalah protein yang banyak terdapat di neuron atau di dalam sistem saraf pusat. 

Kumpulan protein tau pada sel-sel otak tikus yang diobservasi selama penelitian sama dengan protein tau yang juga ditemukan pada penyakit Alzheimer pada manusia. Hasil penelitian ini dipublikasikan secara online pada jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences.

Stres adalah respons alami terhadap situasi sulit yang dirasakan seseorang. Stres juga dikaitkan dengan kondisi psikiatrik, seperti kecemasan dan depresi. Pada kasus-kasus tertentu, tidak semua jenis stres membahayakan. "Stres akut yang bisa terjadi kapan saja terbukti bermanfaat membantu meningkatkan plastisitas otak dan mengembangkan proses belajar.

Stres kronik membahayakan. Ini karena stres kronis membawa perubahan patologis dalam tubuh yang diketahui memiliki sejumlah implikasi kesehatan. Temuan-temuan dari penelitian terkini mengkonfirmasi temuan klinis sebelumnya yang menunjukan bahwa orang-orang yang rentan pada stres lebih mungkin terkena penyakit Alzheimer sporadis.

Selama percobaan yang dilakukan pada tikus, episode berulang seperti stres pada manusia dihasilkan pada fosforilasi dan mengubah kelarutan dari protein tau saraf. Proses ini paling jelas di hipocampus yang merupakan tempat memori dan juga daerah yang pertama dan paling parah terkena selama berlangsungnya patologi Alzheimer.

MEDINDIA | AMIRULLAH



View the original article here



Peliculas Online

Sabtu, 12 Mei 2012

Wanita Hamil Saat Diet Cenderung Punya Anak Gemuk

Sabtu, 07 April 2012 | 11:28 WIB

TEMPO.CO, Jakarta- Para wanita yang hamil ketika sedang melakukan diet lebih cenderung memiliki anak yang kegemukan (obesitas) atau terkena diabetes di kemudian hari. Demikian sebuah studi mengungkapkan.

Para peneliti menemukan dalam sebuah studi yang dilakukan pada domba dengan memberikan lebih sedikit makanan saat hamil ternyata menyebabkan perubahan DNA di otak saat mereka muda.

Ilmuwan dari University of Manchester menduga temuan ini hasilnya juga akan sama pada manusia dan bisa menjelaskan mengapa anak kembar lebih cenderung mengalami diabetes tipe 2 saat mereka dewasa. Para ilmuwan kemudian meneliti jaringan otak dari kambing yang belum lahir untuk melihat apakah terjadi perubahan struktur DNA.

“Kami menemukan bahwa kambing kembar yang belum lahir mengalami perubahan struktur DNA di wilayah otak yang mengatur asupan makanan dan glukosa yang berdampak pada peningkatan peluang terjadinya diabetes saat dewasa,” kata Ketua peneliti, Anne White, seperti dikutip situs Daily Mail edisi 3 April 2012. Hasil penelitian ini dipublikasikan di Journal of the Federation of American Societies for Experimental Biology.

“Temuan kami mengungkapkan sebuah alasan mengapa kembar lebih cenderung terkena diabetes. Tapi kami juga melihat para ibu yang tidak cukup makan saat mereka sedang hamil kemungkinan mempunyai anak yang tumbuh dengan kecenderungan peningkatan risiko obesitas,” ucap White.

Para peneliti yakin bahwa temuan mereka relevan dengan manusia karena mereka menunjukkan cara non-genetis atau epigenetik, yakni DNA anak-anak bisa berubah. “Temuan ini mengungkapkan sebuah pemahamam baru mengapa kembar bisa mengalami diabetes dan juga menunjukkan bahwa diet saat hamil kemungkinan meningkatkan peluang anak menjadi kegemukan di kemudian hari,” kata White.

ARBA’IYAH SATRIANI



View the original article here



Peliculas Online

Selasa, 08 Mei 2012

Langsing Tak Bikin Percaya Diri

foto

Ilustrasi. easydietprograms.info

Sabtu, 07 April 2012 | 10:14 WIB

TEMPO.CO, Jakarta- Mengalami penurunan berat badan tidak serta merta meningkatkan rasa percaya diri pada remaja putri yang mengalami obesitas. Demikian sebuah studi terbaru mengungkapkan.

“Kami menemukan bahwa remaja putri yang kelebihan berat badan, lalu mengalami penurunan berat badan, tetap melihat dirinya gemuk, meski terjadi perubahan dalam massa tubuh relatif,” kata peneliti Sarah Mustillo, associate professor sosiologi di Purdue University di West Lafayette Indiana. Penelitian ini muncul di Journal of Health and Social Behavior seperti dikutip Health Today terbaru.

Para remaja putri berkulit putih yang mengalami obesitas, kata Mustillo, “Memiliki kepercayaan diri yang lebih rendah dibandingkan dengan teman-teman sebaya mereka yang berat tubuhnya normal. Kepercayaan diri mereka tidak berubah meski mereka sudah tidak gemuk lagi.”

Mustillo dan rekan-rekan menganalisis data dari sebuah studi nasional terhadap lebih dari 2 ribu remaja putri berkulit putih dan hitam di Amerika Serikat yang datanya diikui selama 10 tahun, sejak mereka berusia sembilan dan 10 tahun.

Menurut hasil penelitian tersebut rasa percaya diri remaja putri berkulit hitam yang semula kegemukan dan berubah normal berat badannya memang meningkat, meski remaja-remaja ini memiliki rasa percaya diri yang lebih rendah di awal. Hasil temuan tim Purdue mengungkapkan baik remaja putri berkulit putih maupun hitam yang sama-sama kehilangan berat badannya sama-sama tetap memiliki persepsi negatif tentang tubuh mereka.

Para ilmuwan mengingatkan penelitian ini tidak membuktikan bahwa rasa percaya diri remaja putri tetap rendah karena mereka terus melihat dirinya sebagai orang yang kelebihan berat badan, kata Mustillo. Kemungkinan ada penjelasan lain untuk para remaja yang terus berpikir tentang rendahnya rasa percaya diri mereka di masa muda.

“Meski demikian, memberikan bantuan kesehatan mental selama proses penurunan berat badan bisa bermanfaat,” kata Mustillo seperti dikutip situs Health Day edisi 3 April 2012.

“Memahami dan mengatasi citra tubuh, masalah kepercayaan diri, dan identitas pada akhirnya bisa membantu menurunkan berat badan. Mengapa tetap diet dan berolahraga jika Anda masih melihat diri Anda sendiri gemuk?” ucap Mustillo.

ARBA’IYAH SATRIANI



View the original article here



Peliculas Online

Jumat, 04 Mei 2012

Perempuan Obesitas Lebih Rentan Alami Pembekuan Darah

Senin, 09 April 2012 | 13:12 WIB

TEMPO.CO, New York - Perempuan usia baya dengan kelebihan berat badan memiliki risiko tinggi mengalami pembekuan darah, khususnya yang baru saja menjalani operasi. Penelitian yang diikuti lebih dari satu juta perempuan di Inggris menyebutkan ada hubungan antara obesitas dan risiko Venous Thromboembolism (VTE) atau yang dikenal dengan pembekuan darah di dalam pembuluh vena.

Jika pembekuan darah itu pecah dan masuk ke paru-paru maka akan menyebabkan kondisi yang disebut Emboli Paru atau penyumbatan arteri utama dari paru-paru atau salah satu cabang, dengan zat yang berasal dari tempat lain dalam tubuh. Jika kondisi ini terjadi, dapat berakibat fatal dan harus menjalani operasi.

"Tapi, sejauh yang kita tahu, penelitian kami adalah yang pertama untuk langsung menguji hubungan antara kelebihan berat badan atau obesitas dan kemungkinan memiliki operasi," kata pemimpin penelitian, Lianne Parkin, dari University of Otago di Selandia Baru.

Para peneliti menemukan bahwa dari 1.000 perempuan dengan berat badan normal yang menjalani operasi rawat inap selama enam tahun, sekitar lima orang harus menjalani operasi karena mengalami pembekuan dalam vena atau emboli paru dalam waktu 12 minggu dari operasi.

Sementara pada perempuan yang mengalami berat badan atau obesitas, jumlah yang menjalani operasi dalam emboli paru lebih banyak, yaitu tujuh orang. Secara keseluruhan, Parkin mengatakan risiko pembekuan naik secara bersamaan dengan berat badan perempuan.

"Itu menunjukkan bahwa hilangnya sejumlah kecil berat badan akan berpengaruh baik dalam hal mengurangi risiko VTE, terutama bagi perempuan yang kelebihan berat badan atau obesitas," kata Parkin.

Pembekuan darah hampir selalu didiagnosis karena gejala, seperti nyeri di betis, bengkak pada pergelangan kaki, serta merasa panas pada satu area yang terinfeksi. Menurut Parkin, pengobatan yang dapat dilakukan dengan memberikan antibeku untuk mencegah pembekuan yang telah ada maupun yang baru.

Mengenakan stocking kompresi di sekitar kaki bagian bawah juga dapat membantu mencegah pembekuan baru. Menurut Parkin, cara terbaik bagi seorang perempuan obese dalam mengurangi risiko VTE adalah menurunkan berat badan. "Banyak manfaat kesehatan lainnya yang penting dengan mengurangi berat badan," ujar Parkin.

REUTERS | CHETA NILAWATY



View the original article here



Peliculas Online